Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saya Terlanjur Mencintai Pasangan Yang Berbeda Kayakinan | Renungan Motivasi Kristen

www.motivasikristen.com

SAYA TERANJUR MENCINTAI PASANGAN YANG BERBEDA KEYAKINAN

Sahabatku, Saya sering ditanyakan oleh sebagian anak-anak muda "Apakah kita bisa menjalin hubungan dengan orang yang berbeda keyakinan?  

Sebelum kita bahas lebih lanjut, mungkin Anda perlu mengerti bahwa tidak ada area abu-abu di dalam Firman Tuhan.

Hanya ada hitam dan putih. Mungkin supaya Anda lebih mudah mengerti apa yang saya maksud, saya ilustrasikan dengan Sorga dan Neraka.

Anda tidak bisa berdiri di antara Sorga dan Neraka. Tidak ada pilihan C dalam hal ini. Hanya ada A atau B, Sorga atau Neraka, Hidup Dalam Kebenaran atau Di Luar Kebenaran, Hidup Di Dalam Kristus atau Di Luar Kristus.

Saya sangat percaya, 99% kebenaran bukanlah sebuah kebenaran, tidak peduli seberapa menarik cara menyampaikannya. Saya rasa Anda setuju dengan saya dalam hal ini. Nah, sekarang mari kita lanjutkan.

Suatu hari seorang teman saya datang dan meminta nasihat mengenai hubungannya dengan seorang pria muslim. Teman saya ini adalah seorang Kristen.

Mereka sedang merencanakan pernikahannya dalam beberapa bulan ke depan. Hubungan mereka sudah berjalan sekitar 4-5 tahun. Perlu Anda ketahui bahwa Indonesia tidak mengijinkan pernikahan berbeda keyakinan, setidaknya di atas kertas.

Meski begitu, tidak sedikit orang yang berbeda keyakinan menikah di negara tercinta kita ini. Salah satu caranya adalah salah satu orang mesti rela diubah keyakinannya untuk ditulis di akte pernikahan.

Jadi, misalnya Anda Kristen dan pasangan Anda Muslim, salah satu harus mengalah demi kepentingan administrasi.

Memang embel-embelnya adalah perpindahan keyakinan itu hanya untuk memudahkan pembuatan surat pernikahan dan setelah menikah masing-masing dapat kembali menjalankan keyakinanannya.

Kembali ke kasus teman saya. Dia bertanya kepada saya apa yang harus dia perbuat. Teman saya menyatakan bahwa dia begitu mencintai sang pria. “Urusan “pindah agama” ini sifatnya hanya sementara saja, hanya untuk keperluan surat pernikahan,” begitu jelasnya.

Lalu saya bertanya kepadanya, “Apa yang akan pacar kamu lakukan kalau kamu tidak mau menikah secara Islam?” Teman saya menjawab, “Dia tidak mau melanjutkan lagi hubungan kami.” Sejenak saya tertegun mendengar jawaban itu, sambil dalam hati saya bertanya, “Tuhan, nasihat apa yang harus saya berikan kepada teman saya ini?”

Beberapa saat kemudian, saya menjawab apa yang Tuhan taruh di hati saya, saya bertanya, “Kamu tahu bahwa Yesus itu sangat mengasihi kamu, Dia mati untuk kamu, dan Dia adalah satu-satunya Juruselamat dan Tuhan yang hidup?” Teman saya mengangguk mengiyakan.

Lalu saya mengatakan, “Jika calon suami kamu begitu memegang teguh apa yang dia yakini, bahkan dia rela kehilangan kamu daripada meninggalkan keyakinannya, mengapa kamu rela meninggalkan Tuhan yang hidup demi pria seperti itu?”

Kini gantian teman saya tertegun dan mengerenyitkan dahi. Selang beberapa waktu, akhirnya teman saya tetap memutuskan menikahi sang pria dan dia rela keyakinannya “berpindah” sebagai Muslim di surat pernikahan mereka.

Jangan bertanya kepada saya bagaimana hubungan pernikahan mereka saat ini. Saya yakin Anda bisa menduganya setelah membaca penjelasan saya di bawah.

Sahabatku, orang di luar sana yang mengatakan “Mudah-mudahan bisa masuk Sorga” saja dapat memegang keyakinannya begitu kuat, bahkan rela kehilangan orang yang dicintai demi keyakinannya itu, mengapa kita, orang-orang yang telah ditebus dengan darah Yesus yang mahal, yang dikasihi lebih dari segalanya oleh Dia, yang telah mendapatkan jaminan masuk Kerajaan Sorga, rela meninggalkan Yesus hanya demi CINTA.

Saya tidak bermaksud membuat Anda tertuduh, saya hanya ingin memberikan Anda pencerahan supaya Anda dapat membuat keputusan yang bijak sebelum melangkah lebih jauh.

Saya sangat percaya ketika Firman Tuhan katakan dalam 2 Korintus 6:14 bahwa gelap dan terang tidak dapat bersatu, artinya apa pun usaha yang Anda lakukan, Anda akan selalu bertemu dengan kenyataan bahwa gelap dan terang tidak dapat bersatu.

Ada pasangan-pasangan yang setelah membaca renungan ini mungkin tetap memutuskan untuk jalan terus dan merasa yakin “Saya pasti bisa, hubungan saya dan pasangan saya selama ini tidak ada masalah,” saya ingin katakan, mungkin setelah berjalan 5 tahun, 10 tahun, 25, tahun, atau bahkan 50 tahun, Anda pasti tetap akan bertemu dengan satu kenyataan yang Firman Tuhan telah tetapkan bahwa gelap dan terang tidak dapat bersatu. Amin.


Posting Komentar untuk "Saya Terlanjur Mencintai Pasangan Yang Berbeda Kayakinan | Renungan Motivasi Kristen"