Bapa Yang Baik Bagi Keluarganya | Renungan Motivasi Kristen
www.motivasikristen.com |
BAPA YANG BAIK BAGI
KELUARGANYA
Bacaan Alkitab: (Mazmur
103:1-22)
“Seperti bapa sayang kepada anak-anak-Nya,
demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.”
Saudaraku yang terkasih dalam
Kristus Yesus. Saya awali khotbah saya hari ini, dengan mengajukan suatu
pertanyaan kepada kita sebagai kepala keluarga atau suami Kristen.
Sudahkah kita menjadi bapa dan
suami yang baik bagi anak-anak dan istri serta orang tua kita? Tolong renungkan
pertanyaan ini.
Sekarang ini dunia ini sedang krisis dengan figur atau sosok seorang
bapa, baik dalam dunia sekuler maupun dalam dunia rohani.
Akibatnya, kita tidak memiliki panutan yang baik akan
figur bapa. Karena tidak memiliki panutan yang baik, maka secara otomatis kita
tidak bisa menjadi panutan yang baik pula.
Dan hal ini dapat terus turun dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Namun saat ini Tuhan ingin memulihkan figur kebapaan dalam
keluarga kita dan dalam gereja Tuhan.
Kalau kita melihat dari firman Tuhan, salah satu
“gelar” yang dimiliki oleh Yesus adalah “Bapa yang kekal” (Yesaya. 9:5). Ini bukan berarti bahwa Yesus adalah Allah
Bapa. Yesus dalam posisi Allah Tritunggal tetaplah Allah Anak, namun Yesus
menjadi representatif pribadi Allah Bapa di dunia ini.
Mengapa demikian? Karena manusia tidak dapat melihat
Allah Bapa. Kita hanya dapat mengenal pribadi Bapa melalui Yesus, karena Bapa
dan Yesus adalah satu (Yoh. 10:30; Yoh. 14:9; Kol. 1:19).
Dalam hidup ini kita mungkin tidak memiliki figur
bapa, namun kita tetap dapat mengenal figur bapa melalui Yesus. Lantas Bagaimana menjadi bapa yang baik itu?
Pertama: Bapa yang mengasihi “istri”nya.
Dalam (Efesus. 5:25) dikatakan bahwa Yesus mengasihi istri-Nya, yang tidak
lain adalah gereja Tuhan. Dan Yesus mengasihi gereja Tuhan dengan kasih mesra,
yang dinyatakan dengan sebuah pengorbanan untuk menyelamatkan kita.
Tujuan seorang suami sebenarnya hanya satu, yaitu
menyelamatkan keluarganya, bukan hanya dalam hal jasmani saja, melainkan juga
dalam hal rohani. Seorang suami harus bisa seperti Nuh yang menyelamatkan
seluruh keluarganya masuk dalam kekekalan.
Menjadi seorang suami berarti harus siap membayar harga! Dan itu dikerjakan atas dasar kasih.
Apa itu kasih? Definisi kasih dalam (1 Korintus. 13:4-7) diawali dengan kata “sabar” dan diakhiri pula dengan kata “sabar”.
Jadi kasih itu dapat disimpulkan dengan sabar. Suami
hendaknya sabar kepada istrinya, sama seperti Kristus telah mengasihi kita.
Selanjutnya, dalam (Kejadian. 25:21) dicatat
juga bahwa kasih itu mendoakan. Suami yang selalu mendoakan istrinya akan
melihat kehebatan kuasa doa sehingga rumah tangga akan tetap dilimpahkan
berkat dari Tuhan Yesus.
Kedua: Bapa yang menyayangi anak-anaknya.
Tidak ada bapa yang tidak menyayangi anaknya, namun
ada kalanya bapa menyakiti hati anak, entah lewat perkataan maupun perbuatan
(Kolose. 3:21).
Karena itu kita mau melihat bagaimana sikap Allah Bapa
kepada Yesus, Anak-Nya, dalam (Matius. 3:17). Ketika Yesus dibaptis terdengarlah suara dari sorga
yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku
yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.
Saudaraku yang terkasih dalam Kristus Yesus. Memang benar tidak mudah untuk menjadi bapa yang baik bagi anggota keluarga Kristen.
Namun bila kita berusaha dengan sungguh, meyakini dengan penuh harapan maka tidak ada yang tidak mungkin.
Jika
sekarang kita banyak berkata-kata kasar, suka mengkonsumsi alcohol, perjudian
dan sebagainya, maka tugas kita adalah melepaskan.
Tuhan
Yesus mengingin saya dan saudara-saudara untuk menjadi seperti-Nya, yang selalu
mencintai dan menyayangi anak-anak-Nya.
Jika
Dia mampu mengampuni kesalahan anak-anak-Nya di atas tiang kayu salib hanya
untuk menuntut perubahan hidup yang lebih baik, maka hendaknya kita bersifat
baik dan benar dalam setiap langkah hidup ini.
Jadilah bapak, ayah, dan suami yang baik bagi semua anggota keluarga kita. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
Doa:
Ya Tuhan. Aku mau mengabdi
bagi-Mu sepanjang masa hidupku.
Posting Komentar untuk "Bapa Yang Baik Bagi Keluarganya | Renungan Motivasi Kristen "
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.