Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membangun Keluarga Kristen Yang Harmonis | Renungan Motivasi Kristen

motivasikristen.com

MEMBANGUN KELUARGA KRISTEN YANG HARMONIS 

Bacaan Alkitab: (Kejadian 1:26-28)

“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 

Saudaraku yang terkasih. Apa yang kamu ketahui tentang keluarga? Keluarga adalah sebuah lembaga yang diciptakan oleh Allah sendiri, Allah yang mengambil inisiatif untuk menciptakan manusia dengan dua jenis kelamin yang berbeda yaitu: laki-laki dan perempuan, karena itu pernikahan dalam konsep agama Kristen memiliki nilai “sakral” yang sangat tinggi sebab pernikahan itu adalah Kudus. Salah satu faktor penyebab tingginya angka perceraian ialah karena Ketidakharmonis­an dalam rumah tangga.

Suami-istri yang sering bertengkar, salah paham yang terjadi, masalah ekonomi, serta faktor “orang ke-tiga”, seringkali menjadi penyebab terjadinya perceraian. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka hari ini kita akan sama-sama belajar tentang bagaimana cara untuk membangun keluarga Kristen yang harmonis dan bahagia?

Pertama: Suami harus menjadi imam dalam keluarga. “Karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.” (Efesus 5:23)

Dalam kehidupan berumah tangga, suami harus menjalankan fungsinya sebagai imam dalam keluarga. Ia bertanggung jawab untuk membawa seluruh anggota keluarganya datang kepada Tuhan. Ia harus menanamkan “nilai-nilai” atau “prinsip-prinsi­p” kebenaran iman Kristen ke dalam kehidupan keluarganya. Seorang suami yang tidak menjalankan fungsinya sebagai imam dalam keluarga akan berdampak buruk bagi keharmonisan rumah tangga tersebut. Sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia membutuhkan sebuah “figur“ atau sosok yang dapat dijadikan panutan dan teladan bagi seisi rumahnya, dan iblis mengetahui hal ini, karena itu dia berusaha dengan sekuat tenaga untuk merusak “figur” ini. Karena itu bagi para suami, jadilah imam dalam keluargamu, supaya membawa keluargamu dalam Tuhan.

Kedua: Istri tunduk  kepada suami, dan suami mengasihi istri

Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.” (Kolose 3:18-19).

Saudaraku yang terkasih. Allah yang kita sembah adalah Allah yang luar biasa. Dia yang menciptakan kita manusia, dan Dia mengenal kita lebih dari kita mengenal diri kita sendiri. Karena itu Dia tahu, bahwa semua wanita di dunia mempunyai kebutuhan yang sama, yaitu mereka ingin merasa disayang atau dicintai dengan tulus oleh suaminya. Dan semua pria di dunia mempunyai kebutuhan yang sama juga, yaitu mereka ingin dihargai dan dihormati oleh istrinya.

Wanita sebagai makhluk yang secara fisik lebih lemah dari pria, membutuhkan rasa aman dan dilindungi oleh suaminya. Dan pria sebagai makhluk yang secara fisik lebih kuat dari wanita, membutuhkan pengakuan bahwa memang dia lebih kuat, lebih perkasa dari istrinya. Karena itu kedua hal ini harus berjalan bersama-sama, yaitu istri tunduk kepada suami, dan suami mencintai dan mengasihi istri. Jika ada salah satunya yang dilanggar, maka akan mengakibatkan pelanggaran juga pada sisi yang lain.

Contohnya: jika suami tidak mengasihi istri dan berlaku kasar, maka akan mengakibatkan istri tidak mau tunduk kepada suami. Atau jika istri tidak mau tunduk kepada suami melainkan “tanduk”, maka akan mengakibatkan suami berlaku kasar kepadanya. Perhatikanlah sikap seperti ini, jika anda ada dalam tindakan tersebut, maka saya percaya keluarga anda ada dalam masalah yang serius, dan di sinilah anda membutuhkan Yesus.

Ketiga: Anak taat kepada orang tua, dan orang tua jangan melukai hati anak-naka. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam TUHAN. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” (Kolose 3:20-21).

Untuk membangun sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia dibutuhkan kerja sama yang baik antara anak dan orang tuanya. Peraturan dalam Kekristenan adalah seorang anak harus taat kepada orang tua. Di dalam kekristenan, orang tua memegang otoritas atas anaknya. Selama anak tersebut belum menikah dan membangun keluarganya sendiri, maka yang memegang otoritas atas anak itu ialah orang tuanya.

Saudaraku yang terkasih. Apakah anda ingin keluarga anda ada dalam lingkaran kehidupan harmonis atau saling mencintai dan menghargai? Saya percaya anda sangat menginginkannya. Oleh sebab itu, jadilah suami-istri yang mengedepankan karakter Yesus. Maka keluarga anda akan ada dalam sukacita sepanjang hari. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Doa: Ya Tuhan. Berkatilah keluargaku ini. Jadikanlah kami anak-anak-Mu yang taat pada kewajiban masing-masing kami.


Posting Komentar untuk "Membangun Keluarga Kristen Yang Harmonis | Renungan Motivasi Kristen "