Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tanggung Jawab Seorang Bapak Keluarga Kristen "Kisah Para Rasul 9:1:19" I Motivasi Kristen

www.motivasikristen.com

“Ketika Tuhan Membuka Mata Kita untuk Melihat Tanggung Jawab Sejati”

“Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi; ia bangun lalu dibaptis.”  Kisah Para Rasul 9:18

Saudara-saudara kaum bapa yang terkasih,
Kisah pertobatan Saulus di jalan menuju Damsyik bukan hanya tentang perubahan hati, tetapi juga tentang lahirnya tanggung jawab rohani yang baru. Ketika Tuhan membuka mata Saulus yang buta, Ia bukan sekadar memulihkan penglihatan, tetapi memulihkan arah hidup. Sebelumnya Saulus berjalan dengan kekuatan dan keyakinannya sendiri. Tapi setelah bertemu Yesus, ia belajar berjalan dengan tuntunan Tuhan. Di sinilah makna sejati dari tanggung jawab seorang bapa memimpin keluarga bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan dengan mata yang tertuju kepada Tuhan.

Seorang bapa dipanggil untuk menjadi pemimpin rohani di rumahnya. Tugas ini tidak ringan, sebab tanggung jawab bapa bukan hanya memberi makan jasmani, tetapi juga menuntun anak dan istri menuju kehidupan rohani yang benar. Banyak bapak berpikir bahwa tugas utamanya hanyalah mencari nafkah. Padahal, lebih dari itu, Tuhan memanggil kita untuk menjadi tiang iman dalam rumah tangga. Istri dan anak-anak membutuhkan sosok ayah yang bukan hanya kuat secara fisik, tapi juga kokoh dalam doa, sabar dalam menghadapi ujian, dan rendah hati dalam menerima teguran Tuhan.

Saulus, sebelum bertemu Kristus, adalah sosok yang keras dan merasa benar. Banyak bapa pun mungkin memiliki sifat yang sama ingin dihormati, merasa tahu segalanya, dan sulit mendengarkan. Tapi ketika Tuhan menjatuhkan Saulus dan menutup matanya, Ia sedang mengajarkan bahwa seorang pemimpin sejati bukan yang paling keras, melainkan yang paling mau belajar. Tanggung jawab seorang bapa dimulai ketika ia mau tunduk kepada kehendak Tuhan dan belajar menjadi alat kasih di tengah keluarganya.

Ketika seorang bapa hidup dalam ketaatan, seluruh keluarga akan merasakan damainya. Istri akan merasa aman karena tahu suaminya berjalan dengan hikmat Tuhan. Anak-anak akan tumbuh dengan teladan yang baik, karena melihat ayahnya tidak hanya kuat bekerja, tetapi juga tekun berdoa dan rendah hati. Seperti Saulus yang menjadi Paulus, perubahan seorang bapa bisa menjadi berkat besar bagi seluruh rumah tangganya.

Bapa juga dipanggil untuk menjadi pembawa arah rohani. Dalam dunia modern yang sibuk, banyak anak kehilangan panduan karena sang ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan. Padahal, tanggung jawab terbesar seorang bapa bukanlah di luar rumah, tetapi di dalam rumah. Tuhan tidak menuntut kesempurnaan, tetapi kesetiaan. Seorang bapa yang setiap hari berlutut dalam doa untuk keluarganya, yang berani meminta maaf ketika salah, yang mau mendengarkan isi hati anaknya itulah bapa yang sedang menjalankan tanggung jawab sejati di hadapan Tuhan.

Bapak-bapak yang dikasihi Tuhan,
Tanggung jawab kita bukan beban, melainkan kepercayaan ilahi. Tuhan mempercayakan kepada kita jiwa-jiwa kecil di rumah kita untuk kita tuntun, bukan hanya dengan kata, tapi dengan teladan. Saat kita setia menjalankan tanggung jawab itu, Tuhan sendiri yang akan menuntun kita seperti Ia menuntun Paulus. Ia akan membuka mata kita setiap hari—bukan hanya untuk melihat dunia, tapi untuk melihat keluarga kita dengan kasih Kristus.

Doa:

Tuhan Yesus, Engkau telah memanggil kami, para bapa, untuk menjadi pemimpin dalam keluarga. Ajarilah kami agar tidak berjalan dengan pengertian kami sendiri, tetapi dengan mata yang selalu tertuju pada-Mu. Bukalah hati kami untuk mengasihi, mendengar, dan menuntun keluarga kami dengan hikmat dari surga. Jadikan kami bapa yang bertanggung jawab, setia, dan menjadi teladan iman bagi istri dan anak-anak kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

Renungan untuk Kaum Bapa:

  1. Apakah saya sudah memimpin keluarga saya dengan doa dan teladan, bukan hanya dengan kata-kata?

  2. Adakah bagian hidup saya yang perlu “dibuka matanya” oleh Tuhan seperti Saulus?

  3. Bagaimana saya dapat menunjukkan tanggung jawab rohani kepada istri dan anak-anak hari ini?

Posting Komentar untuk "Tanggung Jawab Seorang Bapak Keluarga Kristen "Kisah Para Rasul 9:1:19" I Motivasi Kristen "