Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bersyukur Sehingga Dapat Mengampuni | Renungan Motivasi Kristen

motivasikristen.com

Sahabatku, apakah kamu seorang yang suka menyimpan kesalahan orang lain? Jika kamu adalah tipe demikian maka simaklah perumpamaan berikut ini.

Perumpamaan tentang hamba yang jahat (Mat 18: 21-35) memberikan pelajaran tentang korelasi antara bersyukur dan mengampuni. Hamba yang jahat telah menerima pengampunan secara cuma-cuma dari tuannya, namun ia lupa diri, malah menjadi congkak hati. Ia lupa bahwa sebagai pendosa yang telah diampuni, seharusnya ia juga belajar untuk mengampuni sesama. Orang yang tidak bersyukur atas rahmat pengampuan dari Tuhan, sulit membuka hati untuk memberi pengampunan.

Sebaliknya orang yang bersyukur kepada Tuhan, terutama bahwa ia berdosa dan tak layak di hadapan Tuhan, namun diampuni Tuhan secara cuma-cuma, terdorong untuk mengasihi sesama pula: “Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah Kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” 

Jika Yesus mengajak kita untuk mengampuni ‘sampai tujuh puluh kali tujuh kali’, itu berarti bahwa kita harus memohon terus-menerus petunjuk dari Tuhan bagaimana dapat mengampuni sesama. Apa yang kita mohon? Rahmat kerendahan hati. Orang yang rendah hati tahu bersyukur bahwa ia telah diampuni Tuhan, dan karena itu – meskipun sulit – belajar untuk mengampuni sesama. Kesediaan mengampuni akhirnya merupakan komitmen untuk berdamai dengan diri sendiri. Sebab, ketika kita menyimpan marah atau benci, kita sedang membelenggu diri sendiri.

Sahabatku, belajarlah untuk terus mengampuni, sebab Tuhan mencintai orang yang hidupnya suka mengampuni setiap kesalahan orang lain. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

Posting Komentar untuk "Bersyukur Sehingga Dapat Mengampuni | Renungan Motivasi Kristen "