Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara CINTA dan NAFSU | Renungan Motivasi Kristen

motivasikristen.com

Sahabat seimanku. Bagaimana keadaan Anda saat ini, sedang jatuh cinta atau sementara menjalin asmara dengan kekasih idaman Anda?  Lihat dan pikir baik-baik perbedaan antara cinta dengan nafsu. 

CINTA adalah perasaan positif yang kuat dan dirasakan oleh seseorang dan NAFSU adalah keinginan, kecenderungan atau dorongan hati yang kuat untuk memuaskan kemauan diri seseorang.

Berdasarkan definisi Cinta dan Nafsu maka sebagai kaum muda tidak akan terlepas dari kedua hal ini, yang mengakibatkan banyak anak muda yang sulit membedakan manakah yang benar-benar Cinta atas dasar yang benar, dan manakah sekedar cinta namun terdapat motif Nafsu yang sangat besar dan kuat. 

Sulit untuk membedakan kedua hal tersebut, namun pada akhirnya Cinta membawa kebaikan bersama. Tetapi  Nafsu membawa kepuasan sesaat dan diakhiri dengan kekosongan, penyesalan dan banyak kerugian.

Salah satu kisah dalam Alkitab yang menjelaskan Cinta Dan Nafsu adalah kisah keturunan Raja Daud.

Kisah ini dimulai ketika Amnon yang menyebut dirinya sedang dimabuk cinta sedang “sakit” karena Tamar adik Absalom.  Dengan berpura-pura sakit, Amnon meminta Daud mengutus adik Tamar yang sangat cantik itu untuk membuatkan kue yang enak.  Setelah kue itu jadi dan dibawa sendiri oleh Tamar, Amnon langsung memperkosanya.

Ada kemungkinan bahwa sebelumnya Tamar juga tertarik dengan Amnon.  Pertama, Tamar bukannya menolak kawin dengan Amnon tetapi tidak mau berdosa dengan melakukan percabulan.  Tamar bersedia dinikahi Amnon dengan cara yang tepat dan benar.  Ke dua, Tamar merasa sangat sakit hati sewaktu diusir oleh Amnon

Amnon sebenarnya bisa mendapatkan cinta Tamar jikalau ia mengendalikan nafsu tubuhnya.  Amnon menyebut keadaannya kepada Yonadab sebagai cinta, tetapi itu sebenarnya nafsu.  Jika Amnon memiliki cinta sejati, maka ia akan sabar dan mengikuti prosedur pernikahan dengan mendatangi orang tua Tamar.  Cinta sejati menjaga kekudusan.  Cinta sejati tidak mementingkan diri sendiri.  Cinta sejati peduli pada perasaan dan keadaan orang yang dicintainya.

Sahabat seimanku. Sudahkah Cinta yang benar menjadi bagian hidup sehari-hari Anda?  Ataukah kebiasaan Anda adalah nafsu seperti: pikiran kotor, bacaan porno, omongan kotor, dan lingkungan yang mesum? Jika Anda memperbiasakan hidup dalam cinta, maka godaan nafsu tidak akan menguasai hidupmu.  

Hidup dalam cinta dapat tergambar dalam (I Korintus 13:4-7): sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak sombong, sopan, tidak egois, tidak dendam, bersukacita karena kebenaran dan yang paling penting bergaul bersama Sang Kasih itu sendiri: Yesus Kristus (I Yohanes 4:7-12).  

Manakah yang Anda pilih mulai hari ini: Membiasakan hidup dalam nafsu atau kasih? Jika Anda telah ada dalam lingkaran cinta yang salah maka bangkit dan keluarkan diri Anda dari segala hal yang jahat.

Ingatlah masa depan Anda masih panjang, sehingga bangunlah suatu komitmen untuk tidak memulai suatu hubungan jika awalnya telah dimulai dengan NAFSU. 

"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh  memang penurut, tetapi daging lemah." (Markus 14:38). Tuhan memberkati kita semua. Amin


Posting Komentar untuk "Antara CINTA dan NAFSU | Renungan Motivasi Kristen"