Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bersyukur Menuju Kelimpahan Berkat | Renungan Motivasi Kristen

motivasikristen.com

BERSYUKUR MENUJU KELIMPAHAN BERKAT

Bacaan Alkitab: (1 Tesalonika 16:22)

 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”

Saudaraku yang terkasih. Tahukah anda apa maksud “mengucap syukurlah dalam segala hal” bersyukur dalam segala hal adalah suatu tindakan yang sangat benar di mata Tuhan, namun sangat sulit untuk dilakukan sebagai seorang manusia biasa.

Dalam Alkitab kita telah mengetahui banyak sekali tokoh-tokoh Alkitab yang mampu menentang dirinya untuk selalu benar di hadapan Tuhan. Yusuf contohnya. Ia adalah seorang yang masih muda, namun kesulitan hidupnya melebihi batasan umurnya. Apakah ia menyerah ketika masalah menjumpai hidupnya? Apakah ia menyesali kelahirannya di dunia? Atau apakah ia marah kepada Tuhan? Tidak bukan! Ia tetap taat dan setia atau senantiasa bersyukur dalam menjalani hidupnya. Hidup orang percaya masa kini, sudah tidak lagi mencintai hidupnya atau sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Capaian, berkat, jabatan, bahkan soal wajah atau fisik pun menjadi perbandingan yang tidak membawa suatu prinsip hidup yang tetap bersyukur dalam segala keadaan hidup. Mari sama-sama kita mendengar ilustrasi berikut ini:

Ada seekor burung gagak yang merasa sangat tidak puas dengan hidupnya.  Suatu hari dia melihat seekor angsa yang berbulu putih. Dia langsung membandingkan dengan dirinya yang sangat hitam dengan angsa putih itu. Lalu sang gagak menghampiri angsa itu dan berkata, “Kamu pasti burung paling bahagia di dunia. Kamu sangat putih dan cantik. Semua orang pasti menyukaimu.” Si angsa menjawab, “Mulanya saya juga merasa begitu, sampai saya melihat seekor burung kakatua yang memiliki dua warna. Saya pikir burung kakatua adalah burung yang paling bahagia di dunia ini.” Lalu si gagak mendekati burung kakatua dan mengatakan hal yang sama. Kakatua menjawab, “Saya hidup bahagia sampai saya melihat seekor merak. Bulunya sangat indah dan berwarna-warni.” Burung gagak itu kemudian menemui burung merak dan berkata, “Merak, kamu sangat cantik. Banyak orang suka melihatmu. Tetapi ketika orang melihatku, mereka hanya ingin aku pergi. Saya pikir kamu adalah burung yang paling bahagia di dunia ini.” Sang merak berkata dengan sedih, “Saya pikir saya memang burung yang paling indah. Tetapi karena keindahan ini, saya terjebak di dalam sangkar dari waktu ke waktu. Saya pikir saya akan senang sekali jika bisa berkelana ke mana-mana dengan bebas. Saya justru iri padamu, gagak. Kamu bisa bebas bepergian ke mana-mana sesuka hatimu.

Sebagai manusia, kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Ketika tetangga membeli barang baru, kita malah mempunyai pemikiran itu membeli yang lebih mahal lagi, ketika teman membeli mobil, kita cenderung ingin mempunyainya lagi. Inilah tanda bahwa kita belum mampu menjadi pribadi yang takut akan Tuhan dengan cara bersyukur. Orang-orang yang memiliki hati bersyukur akan selalu memuji Tuhan. Kita pasti mendengar mereka sering berkata. “Tuhan itu baik” “Tuhan mengerti hidupku”. Mereka tahu bahwa Tuhan adalah penyebab atau sumber berkat yang telah mereka terima. Tetapi ada pula orang percaya yang mencari Tuhan untuk mendapatkan berkat-berkat dan disaat mereka diberkati, mereka memilih untuk bersenang-senang, hati mereka lebih senang terhadap kenikmatan dunia. Lupa akan Tuhan yang telah memberikan semuanya itu, inilah suatu posisi hidup yang selalu dilakukan oleh orang percaya masa kini.

Saudaraku yang terkasih. Dalam perjanjian lama peristiwa seperti ini juga dilakukan oleh Adam, di mana Tuhan telah menciptakan berbagai macam kebutuhan hidup bagi  dirinya dan Hawa, apa yang diinginkan, Tuhan telah menyediakan baginya, namun akibat kurangnya rasa tidak bersyukur dan terjebak dalam dosa akhirnya ia bersama Hawa melanggar apa yang telah diperintahkan Tuhan. Pada akhirnya mereka diusir oleh Tuhan keluar dari taman Eden.

Sikap tidak bersyukur adalah suatu pelanggaran, yang sebenarnya Tuhan tidak ingin manusia melakukannya. Jika saat ini kita ada dalam suatu keadaan hidup yang terpuruk, tetaplah bersyukur. Jangan pernah mengeluh dan membandingkan kasih Tuhan kepada sesama kita. Hari ini mungkin kita ada dalam kekurangan dan orang lain tidak demikian, tetapi diesok hari mungkin saja kita ada dalam keadaan yang baik dan orang lain akan mendapatkan suatu kesulitan. Inilah hidup, namun yang paling terpenting dalam hidup ini adalah perbanyaklah bersyukur. Kekuatan bersyukur sangatlah besar mujizatnya. Lewat bersyukur kita akan menuju suatu kelimpahan di dalam Yesus. Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Doa: Ya Tuhan. Jadikanlah hambamu ini, hamba yang tetap bersyukur dalam segala kondisi hidup.

Posting Komentar untuk "Bersyukur Menuju Kelimpahan Berkat | Renungan Motivasi Kristen "